DIA(M)

Ada yang sempat perlahan hilang dan mendekati terlupakan

Namun kedigdayaan waktu masih nyaman pada posisinya

Jangankan memperbudak, sekadar membicarakannya pun enggan

Ketika kedua bola mata tak sengaja saling memandang

Hasil dari keusilan diantara kita yang lagi-lagi tak sengaja mencuri-curi pandang

Ada yang terdia(m) ketika ketidak sengajaan berbuah kebingungan

Ada juga yang berpura-pura tidak memperhatikan

Kali ini aku terdia(m)

Ada yang mencoba membuka buku kusam yang lama tersimpan

Sebenarnya apa yang ingin kau sampaikan?

Andai bisa ku genggam, ku permainkan bahkan ku perbudak

Aku pasti memilih untuk tidak mentapmu dalam dia(m)

Aku rasa kamu pantas menyebutnya Pengecut

Karena kepengecutan itu dia bisa mengabadikan

Dan karena si Pengecut dia tetap mengagumimu dalam dia(m)

Tangerang, 1 Juli 2015

Share this post