JUNI YANG SUDAH BERLALU

Sumber : google.com



Pada hari itu masih tidak ada yang berbeda, berubah atau menarik seperti tahun-tahun lalu ketika kamu masih ada untuk menemaniku. Pada hari itu aku masih terbangun di waktu matahari sudah tidak lagi sembunyi di balik gelap, hal itu mungkin disebabkan kesibukan yang itu-itu saja, yakni sibuk mencari kesibukan, atau.. bisa jadi itu hanya pembelaan atas sifat pemalas yang masih tergenang dalam tubuh ini.

Hari itu, tidak banyak diketahui banyak orang jika hari di tanggal tersebut adalah hari di mana dalam akta kelahiran ku tertulis menjadi tanggal lahir resmi di istansi Disdukcapil atas nama Usman Azis, ya namaku. Beberapa orang masih masuk dalam hitungan jari yang aku punya untuk bertanya bahkan langsung mengucapkan hal-hal baik yang ia harapkan selalu menyertaiku, orang itu masih di tempati oleh, Mamak ku dan yang kedua Bapak ku.

Dengan pola yang sama, kehangatan yang di sampaikan lewat chat WhatsApp oleh nya dapat aku rasa, karena di waktu dini hari ia menyampaikan pesan itu. Seperti tidak pernah lupa dan ter-reminder dalam perasaannya untuk mengingat hari lahir anak pertama yang tidak pernah pulang ke rumah. Begitu pula dengan Bapak, pola tahun ini masih sama. Hanya saja tidak ada kata-kata berisi harapan yang ia sampaikan, cukup dengan pesan WhatsApp “mau di beliin apa?” aku sudah megerti jika dia masih terus mengingat hari lahir anaknya ini.

Menanggapi pesan tersebut, aku jawab “Laptop pa, kalau uang nya ada” kemudian tidak ada pesan balasan setelah itu. Aku memahami, kondisi keluarga kami tidak baik-baik saja, apalagi soal keuangan. Tidak menjadi masalah juga bagiku, karena mulai tahun 2019 awal sudah tidak rutin lagi mereka transfer untuk biaya hidupku disini, walau terkadang aku meminta atau ada pesan yang masuk “masih ada uang ga?”. Bukan tanpa sebab aku menginginkan barang itu, barang itu dapat membantu diriku pribadi bahkan menyelamatkan banyak orang.

Baca juga artikel sebelumnya : MENDAPAT LEBIH, MENGEMBALIKAN SELEBIH-LEBIHNYA

Kembali lagi ke awal, harapan yang  tertulis di hari lahir ku membuat aku menulis lagi, bahkan pesan tersebut pun sempat tidak aku balas karena harus berbuat apa lagi aku untuk menyanggupi keinginan orang tua. Di tambah, beberapa hari sebelumnya harapan tidak kalah besar di sampaikan oleh Bapak, yang mana tidak henti-hentinya ia meminta untuk pulang dan kapan aku menikah. Sebuah hal yang lumrah untuk orang tua menginginkan anak nya pulang setelah kurang lebih 11 tahun tidak menetap dalam satu atap rumah yang sama.

Bagiku, bukan hal yang aneh pula pertanyaan “kapan menikah” muncul setelah “kapan wisuda” sudah bisa aku jawab dan buktikan walau dengan waktu yang tidak normal. Menginjak umur yang sudah seharusnya sudah mempunyai keluarga sendiri, bagi pemikiran sebagian masyarakat hari ini. Aku rasa kita semua punya program kehidupan yang sedang atau bahkan kita rencanakan dan jalankan. Tinggal seberapa fokus kita untuk menjalankan satu persatu atau bahkan sekaligus jika memang mampu untuk menyelesaikan nya sekaligus. Tetap jangan lupakan juga peran orang-orang di sekitar yang dapat menunjang kamu untuk menyelesaikan rencana program kehidupan mu, terutama Yang Maha Kuasa mu.


Follow akun Medsos kami :

Instagram : gondrongbercerita

0 Response to "JUNI YANG SUDAH BERLALU"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel