SECANGKIR KOPI (LAGI)
Malam ini aku masih sendiri, sendiri lagi, dan lagi-lagi
sendiri
Eh, ternyata aku tidak sedang sendiri
Aku raba-raba, aku kecup-kecup, dan aku cumbu-cumbu
Ternyata kopi, secangkir kopi (lagi)
Aroma, hangatnya, pahitnya sangat indah kurasa
Sudah dua cangkir kenyataan malam ini
Sudah dua kali aku meneguk kepahitan yang sama
Kepahitan karena tatapanmu yang meninggalkan rindu
Kenyataan pahit atas senyuman dipenghujung perpisahan kita
dulu
Aku masih disini sayang, bersamamu dan kepahitan yang selalu
merindu
Purworejo, 23 Juni 2015
0 Response to "SECANGKIR KOPI (LAGI)"
Post a Comment