NAHKODA KAPAL
Belum sempat aku berfikir bahkan menatanya
Dimana puing-puing masa depan itu masih berserakan
Apalagi titik terang yang di inginkan masih jauh
dari pandangan
Terselimuti kabut-kabut kegagalan
Aku siapa, siapa aku, aku ini siapa, siapa aku ini
Kenapa lencana ini sekarang mendarat di sisi pakaian
Ada apa dengan mereka, toh aku hanya seorang anak
perantauan
Jangankan soal pintar, si rajin pun enggan memelukku
bahkan duduk dipangkuan
Ada apa dengan mereka, aku hanya seorang anak
perantauan
Namun saat ini aku berdiri diatas kapal, megah
dengan sedikit lubang di dek kapal
Bukan untuk jadi awak kapal, namun memegang kemudi
untuk diarahkan ke satu tujuan
Aku memang bukan Nahkoda pintar, namun aku masih
bisa berjuang
Lencana itu kini sudah menjadi satu dengan harapan
Mengarungi lautan dengan beribu cobaan yang akan
menghadang
Dari terjangan angin topan yang sumbang
Sampai hantaman ombak yang mencoba menjatuhkan
Aku tidak akan bisa berlayar dengan hanya
bertemankan ke egoisan
Aku butuh awak kapal, yang akan menaikkan layar dan
menurunkan jangkar
Agar bisa melabuhkan semua harapan di pulau idaman
Aku Nahkoda kapal dengan beribu kekurangan
Purworejo, 21
Desember 2014
Gd. UKM MAPALA
Kampus Timur
0 Response to "NAHKODA KAPAL"
Post a Comment